Perkembangan pada manusia
dasarnya karena pengaruh perkembangan teknologi. Dengan kata lain perkembangan
teknologi itu sendiri yang mendorong kemajuan peradaban umat manusia. Tentu
saja selain factor - factor teknologi ada banyak factor - factor lain yang
mendorong kemajuan peradaban, antara lain kemajuan dibidang ekonomi, kemajuan dibidang
kedokteran, kemajuan dibidang kesusasteraan dan lain-lain. Tetapi dari banyaknya
faktor tersebut yang menjadi faktor dominannya adalah kemajuan teknologi.
Kemajuan peradaban pada
umat manusia menurut futurolog Alvin Toffler dapat dibagi kedalam empat tahapan
periode perkembangan jaman. Perubahan dari satu jaman ke jaman yang lain
diawali dengan sebuah revolusi peradaban yang mengakibatkan penemuan suatu jenis teknologi yang
mengakibatkan perubahan diseluruh dunia. Sehingga itulah sebabnya maka
perubahan itu disebut sebagai istilah revolusi.
Sebagai manusia yang
sekarang hidup di dunia, bangsa atau negara Indonesia tidak terlepas dari
pengaruh globalisasi yang sedang berlangsung. Senang atau tidak senang, siap
atau belum siap, kita sudah berada dalam kurun dalam sejarah umat manusia yang
disebut sebagai era Globalisasi atau era Penduniaan. Dapat disepakati bahwa era
Globalisasi ini ditandai oleh tiga kondisi yang dominan yakni perubahan yang
cepat, persaingan yang sengit, dan tuntutan yang meningkat. Siapa yang
menyangka bahwa imperium Sovyet Rusia bubar demikian mudahnya sehingga
perimbangan kekuatan dunia menjadi timpang, krisis moneter yang serta memelaratkan
sebagian bangsa di dunia, termasuk bangsa Indonesia, serta kejatuhan secara
kilat Saddam Hussein yang memunculkan posisi Amerika Serikat sebagai penjajah
versi baru. Demikian kerapnya perubahan yang terjadi sehingga tercipta sesuatu
yang menyatakan bahwa satu-satunya hal yang tidak berubah justeru adalah
perubahan itu sendiri. Dengan terbatasnya sumber daya dan ketatnya alokasi
faktor produksi, persaingan menjadi suatu menu keseharian. Persaingan itu
terjadi antar Negara dan antar kelompok di Negara tersebut. Kesepakatan forum
WTO tentang perdagangan bebas, kesepahaman kekuatan ekonomi dalam APEC, dan
kerja sama regional ASEAN dalam wujud AFTA 2003, walaupun sosok luarnya
disemangati oleh pembinaan kemitraan dan pembangunan jejaring, namun tetap saja
bernuansa persaingan antar Negara. Demkian pula dalam lingkup mikro, persaingan
yang semakin tajam terjadi di semua sektor bisnis dan lini tahap usaha.
Diversifikasi vertikal, horizontal dan diagonal, konglomerasi, serta aliansi
atau kemitraan strategis, adalah istilah sopan untuk menyatakan upaya pelaku
bisnis dalam memenangkan persaingan usaha. Merasuknya pebisnis kakap dalam
usaha dagang eceran, masuknya tenaga profesional akuntan India, KFC masuk desa
dan Mbok Berek masuk kota, serta maraknya perang iklan di media massa, menandai
kerasnya persaingan yang harus dihadapi.
Teknologi Informasi
(TI) yang kini berkembang amat pesat, tak bisa dipungkiri memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap seluruh proses globalisasi ini. Mulai dari wahana TI
yang paling sederhana berupa perangkat radio dan televisi, hingga internet dan
telepon gengam dengan protokol aplikasi tanpa kabel (WAP), informasi mengalir
dengan sangat cepat dan menyeruak ruang kesadaran banyak orang.
Tidak dapat disangkal
bahwa salah satu penyebab utama terjadinya era globalisasi yang datangnya lebih
cepat dari dugaan semua pihak adalah karena perkembangan pesat teknologi
informasi. Implementasi internet, electronic commerce, electronic data
interchange, virtual office, telemedicine, intranet, dan lain sebagainya telah
menerobos batas-batas fisik antar negara. Penggabungan antara teknologi
komputer dengan telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi di bidang
sistem informasi. Data atau informasi yang pada jaman dahulu harus memakan
waktu berhari-hari untuk diolah sebelum dikirimkan ke sisi lain di dunia, saat
ini dapat dilakukan dalam hitungan detik.
Tidak berlebihan jika
salah satu pakar IBM menganalogikannya dengan perkembangan otomotif sebagai
berikut: “seandainya dunia otomotif mengalami kemajuan sepesat teknologi
informasi, saat ini telah dapat diproduksi sebuah mobil berbahan bakar solar,
yang dapat dipacu hingga kecepatan maximum 10,000 km/jam, dengan harga beli
hanya sekitar 1 dolar Amerika !”. Secara mikro, ada hal cukup menarik untuk
dipelajari, yaitu bagaimana evolusi perkembangan teknologi informasi yang ada
secara signifikan mempengaruhi persaingan antara perusahaan-perusahaan di
dunia, khususnya yang bergerak di bidang jasa. Secara garis besar, ada empat
periode atau era perkembangan sistem informasi, yang dimulai dari pertama kali
diketemukannya komputer hingga saat ini. Keempat era tersebut (Cash et.al.,
1992) terjadi tidak hanya karena dipicu oleh perkembangan teknologi komputer
yang sedemikian pesat, namun didukung pula oleh teori-teori baru mengenai
manajemen perusahaan modern. Ahli-ahli manajemen dan organisasi seperti Peter
Drucker, Michael Hammer, Porter, sangat mewarnai pandangan manajemen terhadap
teknologi informasi di era modern. Oleh karena itu dapat dimengerti, bahwa
masih banyak perusahaan terutama di negara berkembang (dunia ketiga), yang
masih sulit mengadaptasikan teori-teori baru mengenai manajemen, organisasi,
maupun teknologi informasi karena masih melekatnya faktor-faktor budaya lokal
atau setempat yang mempengaruhi behavior sumber daya manusianya. Sehingga
tidaklah heran jika masih sering ditemui perusahaan dengan peralatan komputer
yang tercanggih, namun masih dipergunakan sebagai alat-alat administratif yang
notabene merupakan era penggunaan komputer pertama di dunia pada awal tahun
1960-an.
Sekarang kita hidup
pada era cyber space. Dunia sudah terintegrasi menjadi satu sistem tanpa batas.
Melalui internet sistem ekonomi dari semua negara di dunia sudah saling
terangkai mernjadi sebuah sistem yang saling terhubung. Meningkatnya penggunaan
teknologi informasi, khususnya internet, telah membawa setiap orang dapat
melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat
waktu. Setiap organisasi dapat memanfaatkan internet dan jaringan teknologi
informasi untuk menjalankan berbagai aktivitasnya secara elektronis.
Dari penjelasan diatas
dapat disimpulkan bahwa perkembangan peradaban manusia pada dasarnya merupakian
pengaruh perkembangan teknologi. Dengan kata lain, perkembangan teknologilah
yang mendorong kemajuan peradaban manusia. Dan terdapat faktor-faktor lain,
dari sekian faktor yang menjadi faktor
dominan ialah kemajuan teknologi. Perubahan dari satu zaman ke zaman yang lain
diawali sebuah revolusi peradaban akibat penemuan suatu jenis teknologi yang
mengakibatkan perubahan diseluruh dunia yang diistilahkan sebagai revolusi.
Berabgai macam penemuan ini berlangsung dalam waktu yang sangat cepat dan
singkat. Inilah yang disebut percepatan teknologi.
Peran Informasi menjadi
sumber masukan yang paling berharga bagi para manajer dan perusahaan untuk
mengelola sumber daya lainnya dalam perusahaan. Para manajer menjadikan pijakan
untuk mengambil berbagai keputusan penting dalam mengelola perusahaannya. Oleh
sebab itu, informasi harus dikelola secara tepat seperti halanya sumber daya
organisasi lain.
Manajemen tidak dapat
mengabaikan sistem informasi karena sistem informasi memainkan peran yang
kritikal di dalam organisasi. Sistem informasi ini sangat mempengaruhi secara langsung
bagaimana manajemen mengambil keputusan, membuat rencana, dan mengelola para
pegawainya, serta meningkatkan sasaran kinerja yang hendak dicapai, yaitu
bagaimana menetapkan ukuran atau bobot setiap tujuan/kegiatan, menetapkan
standar pelayanan minimum, dan bagaimana menetapkan standar dan prosedur
pelayanan baku kepada masyarakat. Oleh karenanya, tanggung jawab terhadap
sistem informasi tidak dapat didelegasikan begitu saja kepada sembarang
pengambil keputusan.
Peran Sistem Informasi
Manajemen di era globalisasi ini cukup adil dalam sebuah organisasi. Akibat
dari era globalisasi ini adalah Sistem Informasi manajemen yang dituntut untuk
bisa mendesain baru dengan kreatifitas dan inovasi yang lebih bagus untuk
bersaiang dengan sistem informasi manajemen yanag lain. Semua orang juga
dituntut untuk mmengetahui informasi terkini dan terakurta, serta mengetahui
penggunaan Sistem Informasi dalam rangka pengambilan keputusan