Jumat, 22 Mei 2015

PERAN SYSTEM OPERASI DALAM ERA GLOBALISASI

Perkembangan pada manusia dasarnya karena pengaruh perkembangan teknologi. Dengan kata lain perkembangan teknologi itu sendiri yang mendorong kemajuan peradaban umat manusia. Tentu saja selain factor - factor teknologi ada banyak factor - factor lain yang mendorong kemajuan peradaban, antara lain kemajuan dibidang ekonomi, kemajuan dibidang kedokteran, kemajuan dibidang kesusasteraan dan lain-lain. Tetapi dari banyaknya faktor tersebut yang menjadi faktor dominannya adalah kemajuan teknologi.
Kemajuan peradaban pada umat manusia menurut futurolog Alvin Toffler dapat dibagi kedalam empat tahapan periode perkembangan jaman. Perubahan dari satu jaman ke jaman yang lain diawali dengan sebuah revolusi peradaban yang mengakibatkan  penemuan suatu jenis teknologi yang mengakibatkan perubahan diseluruh dunia. Sehingga itulah sebabnya maka perubahan itu disebut sebagai istilah revolusi.
Sebagai manusia yang sekarang hidup di dunia, bangsa atau negara Indonesia tidak terlepas dari pengaruh globalisasi yang sedang berlangsung. Senang atau tidak senang, siap atau belum siap, kita sudah berada dalam kurun dalam sejarah umat manusia yang disebut sebagai era Globalisasi atau era Penduniaan. Dapat disepakati bahwa era Globalisasi ini ditandai oleh tiga kondisi yang dominan yakni perubahan yang cepat, persaingan yang sengit, dan tuntutan yang meningkat. Siapa yang menyangka bahwa imperium Sovyet Rusia bubar demikian mudahnya sehingga perimbangan kekuatan dunia menjadi timpang, krisis moneter yang serta memelaratkan sebagian bangsa di dunia, termasuk bangsa Indonesia, serta kejatuhan secara kilat Saddam Hussein yang memunculkan posisi Amerika Serikat sebagai penjajah versi baru. Demikian kerapnya perubahan yang terjadi sehingga tercipta sesuatu yang menyatakan bahwa satu-satunya hal yang tidak berubah justeru adalah perubahan itu sendiri. Dengan terbatasnya sumber daya dan ketatnya alokasi faktor produksi, persaingan menjadi suatu menu keseharian. Persaingan itu terjadi antar Negara dan antar kelompok di Negara tersebut. Kesepakatan forum WTO tentang perdagangan bebas, kesepahaman kekuatan ekonomi dalam APEC, dan kerja sama regional ASEAN dalam wujud AFTA 2003, walaupun sosok luarnya disemangati oleh pembinaan kemitraan dan pembangunan jejaring, namun tetap saja bernuansa persaingan antar Negara. Demkian pula dalam lingkup mikro, persaingan yang semakin tajam terjadi di semua sektor bisnis dan lini tahap usaha. Diversifikasi vertikal, horizontal dan diagonal, konglomerasi, serta aliansi atau kemitraan strategis, adalah istilah sopan untuk menyatakan upaya pelaku bisnis dalam memenangkan persaingan usaha. Merasuknya pebisnis kakap dalam usaha dagang eceran, masuknya tenaga profesional akuntan India, KFC masuk desa dan Mbok Berek masuk kota, serta maraknya perang iklan di media massa, menandai kerasnya persaingan yang harus dihadapi.
Teknologi Informasi (TI) yang kini berkembang amat pesat, tak bisa dipungkiri memberikan kontribusi yang signifikan terhadap seluruh proses globalisasi ini. Mulai dari wahana TI yang paling sederhana berupa perangkat radio dan televisi, hingga internet dan telepon gengam dengan protokol aplikasi tanpa kabel (WAP), informasi mengalir dengan sangat cepat dan menyeruak ruang kesadaran banyak orang.
Tidak dapat disangkal bahwa salah satu penyebab utama terjadinya era globalisasi yang datangnya lebih cepat dari dugaan semua pihak adalah karena perkembangan pesat teknologi informasi. Implementasi internet, electronic commerce, electronic data interchange, virtual office, telemedicine, intranet, dan lain sebagainya telah menerobos batas-batas fisik antar negara. Penggabungan antara teknologi komputer dengan telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi di bidang sistem informasi. Data atau informasi yang pada jaman dahulu harus memakan waktu berhari-hari untuk diolah sebelum dikirimkan ke sisi lain di dunia, saat ini dapat dilakukan dalam hitungan detik.
Tidak berlebihan jika salah satu pakar IBM menganalogikannya dengan perkembangan otomotif sebagai berikut: “seandainya dunia otomotif mengalami kemajuan sepesat teknologi informasi, saat ini telah dapat diproduksi sebuah mobil berbahan bakar solar, yang dapat dipacu hingga kecepatan maximum 10,000 km/jam, dengan harga beli hanya sekitar 1 dolar Amerika !”. Secara mikro, ada hal cukup menarik untuk dipelajari, yaitu bagaimana evolusi perkembangan teknologi informasi yang ada secara signifikan mempengaruhi persaingan antara perusahaan-perusahaan di dunia, khususnya yang bergerak di bidang jasa. Secara garis besar, ada empat periode atau era perkembangan sistem informasi, yang dimulai dari pertama kali diketemukannya komputer hingga saat ini. Keempat era tersebut (Cash et.al., 1992) terjadi tidak hanya karena dipicu oleh perkembangan teknologi komputer yang sedemikian pesat, namun didukung pula oleh teori-teori baru mengenai manajemen perusahaan modern. Ahli-ahli manajemen dan organisasi seperti Peter Drucker, Michael Hammer, Porter, sangat mewarnai pandangan manajemen terhadap teknologi informasi di era modern. Oleh karena itu dapat dimengerti, bahwa masih banyak perusahaan terutama di negara berkembang (dunia ketiga), yang masih sulit mengadaptasikan teori-teori baru mengenai manajemen, organisasi, maupun teknologi informasi karena masih melekatnya faktor-faktor budaya lokal atau setempat yang mempengaruhi behavior sumber daya manusianya. Sehingga tidaklah heran jika masih sering ditemui perusahaan dengan peralatan komputer yang tercanggih, namun masih dipergunakan sebagai alat-alat administratif yang notabene merupakan era penggunaan komputer pertama di dunia pada awal tahun 1960-an.
Sekarang kita hidup pada era cyber space. Dunia sudah terintegrasi menjadi satu sistem tanpa batas. Melalui internet sistem ekonomi dari semua negara di dunia sudah saling terangkai mernjadi sebuah sistem yang saling terhubung. Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khususnya internet, telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Setiap organisasi dapat memanfaatkan internet dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai aktivitasnya secara elektronis.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan peradaban manusia pada dasarnya merupakian pengaruh perkembangan teknologi. Dengan kata lain, perkembangan teknologilah yang mendorong kemajuan peradaban manusia. Dan terdapat faktor-faktor lain, dari sekian  faktor yang menjadi faktor dominan ialah kemajuan teknologi. Perubahan dari satu zaman ke zaman yang lain diawali sebuah revolusi peradaban akibat penemuan suatu jenis teknologi yang mengakibatkan perubahan diseluruh dunia yang diistilahkan sebagai revolusi. Berabgai macam penemuan ini berlangsung dalam waktu yang sangat cepat dan singkat. Inilah yang disebut percepatan teknologi.
Peran Informasi menjadi sumber masukan yang paling berharga bagi para manajer dan perusahaan untuk mengelola sumber daya lainnya dalam perusahaan. Para manajer menjadikan pijakan untuk mengambil berbagai keputusan penting dalam mengelola perusahaannya. Oleh sebab itu, informasi harus dikelola secara tepat seperti halanya sumber daya organisasi lain.
Manajemen tidak dapat mengabaikan sistem informasi karena sistem informasi memainkan peran yang kritikal di dalam organisasi. Sistem informasi ini sangat mempengaruhi secara langsung bagaimana manajemen mengambil keputusan, membuat rencana, dan mengelola para pegawainya, serta meningkatkan sasaran kinerja yang hendak dicapai, yaitu bagaimana menetapkan ukuran atau bobot setiap tujuan/kegiatan, menetapkan standar pelayanan minimum, dan bagaimana menetapkan standar dan prosedur pelayanan baku kepada masyarakat. Oleh karenanya, tanggung jawab terhadap sistem informasi tidak dapat didelegasikan begitu saja kepada sembarang pengambil keputusan.
Peran Sistem Informasi Manajemen di era globalisasi ini cukup adil dalam sebuah organisasi. Akibat dari era globalisasi ini adalah Sistem Informasi manajemen yang dituntut untuk bisa mendesain baru dengan kreatifitas dan inovasi yang lebih bagus untuk bersaiang dengan sistem informasi manajemen yanag lain. Semua orang juga dituntut untuk mmengetahui informasi terkini dan terakurta, serta mengetahui penggunaan Sistem Informasi dalam rangka pengambilan keputusan


Categories:

0 komentar:

Posting Komentar